Membicarakan Sosok Pemimpin Besar  Seperti Gus dur,kurang lengkap bila tidak mengungkapkan hal-hal kecil  yang melengkapi kebesaran beliau.
Tulisan ini sekedar berbagi pengalaman dan pengenalan Gus Dur  kepada generasi muda.Teringat pesan pendiri Bangsa Bung Karno “Jangan  sekali-kali melupakan sejarah”, sejarah akan selalu melekat pada  pemimpin besar termasuk Gus Dur. Tulisan ini juga dibuat untuk menyambut  haul Gus Dur ke-2 ditahun 2011 ini,diusahakan dibuat berseri.       Membicarakan Gus Dur,selalu yang lekat didiri beliau adalah simple  dan sederhana.Kesederhaan itu yang selalu melekat kemanapun beliau  berada,malah kadang terkesan berpenampilan cuek. 
 kenangan Gus Dur yang terkenal dan sampai orang sekarang masih  ingat adalah saat pelengseran  gus dur dari kursi presiden, Gus  dur  dengan santainya keluar dari istana menyapa rakyatnya dengan hanya  memakai celana pendek/celana kolor, itu adalah celana yang biasa beliau  pakai ketika istirahat malam tidak bertugas menjadi seorang “presiden”  Asli Gus Dur terlihat,sosok yang sederhana, banyak orang mencibir karena  itu tak pantas dilakukan seorang presiden.
        Bagi yang mencibir, pencitraan seorang presiden itu lebih penting  dibanding dengan kepemipinan atau contoh tauladan yag baik.Ketika  pemimpin-pemimpin lain berusaha membagus-baguskan penampilan walau  sebenarnya prestasinya tidak ada satupun,mereka tetap memaksakan untuk  tampil maksimal.Gus Dur justru sebaliknya, Gus Dur menampilkan sisi  kebersahajaannya,menampilkan bahwa presiden juga manusia biasa seperti  rakyat umumnya yang bisa berpenampilan santai.Gus Dur tidak pernah  berusaha jaim didepan rakyatnya,itu malah yang merebut hati para  pengikutnya : Sederhana.
         Gus Dur memberi contoh tanpa perlu ngomong,begini loh mestinya  jadi pemimpin,pemimpin yang membumi,yang bisa “dijangkau” rakyatnya,  tidak membuat sekat ataupun menjaga jarak  dengan rakyat yang  dipimpinnya.
 Dizaman Gus Durlah istana presiden menjadi benar benar istana  rakyat,sendal jepit,sarungan sampai bajajpun bisa merasakan “kemewahan”  Istana presiden.Bandingkan dengan sekarang memang istana dibuka untuk  umum,tapi lihat aturan yang seabreg,mesti penampilan rapih,pakai jeans  dan aturan yang lain,yang tidak menunjukan sisi Indonesia yang  sebenarnya.
     Menurut berbagai pengakuan sahabat Gus dur yang sudah biasa  berinteraksi dengan Gus Dur, seperti yang diceritakan Pa Bondan Gunawan  Mantan Mensegneg era Gus Dur yang juga sahabat dekat gus dur pernah  berkata ” saya dengan Gus dur sudah biasa berbagi uang Rp 10rb Rp.20rb”.
 Pengakuan Pa Ahmad Tohari Penulis novel “Ronggeng Dukuh Paruk”  menceritakan bagaimana ketika Gus Dur mampir kerumah beliau dan  bermalam,Gus Dur memilih tidur dilantai hanya beralaskan karpet.
 Dan bagi orang yang pernah kerumah Gus  Dur,pasti akan menemukan  sosok yang tertidur di kasur tipis di ruang tamu,tidak lain itulah Gus  Dur,mantan Presiden yang tetap seperti sebelum jadi presiden :  sederhana.
           Pernah diceritakan ajudan beliau (karena Gus Dur mantan presiden  belia tetap mendapat pengawalan dari paspampres),sewaktu berpergian  dengan kereta,Gus dur ketika ingin tidur,beliau menyuruh ajudannya  menggelar koran dibawah,”kotor pa” begitu ucapan ajudannya,”Biar  saja,ini kan sudah biasa dilakukan penumpang (bayangkan seorang mantan  presiden tidur beralaskan koran) ucapan Gus dur merujuk seperti  kebanyakan penumpang yg tidak kebagian tempat duduk,ketika ingin  tidur  menggelar Koran seadanya.Gus Durpun dengan pulasnya tertidur,sekali lagi  karena : : Kesederhanaan.
         Kesederhaan beliau bisa dilihat dari makanan beliau,ketika penulis  ikut aktif di Komunitas Kongkow Bareng Gus Dur(KBGD),sebuah Acara  Talkshow yang biasa disiarkan Radio KBR 68H,Gus Dur tidak canggung makan  gorengan : Tempe,tahu,bakwan dll, makanan yang sebenarnya dimakan para  peserta. Bukan berarti kita merendahkan makanan Gus Dur,tapi sekali lagi  Gus Dur tidak pernah memilih milih makanan,apa yang disediakan itulah  yang beliau makan, Sederhana.
         Semua Sahabat Gus dur mengakui,seperti kata Pak Bondan Gunawan, Gus Dur  Presiden yang paling kere,Boleh dibilang aneh tapi nyata, Gus Dur yang  mantan presiden saja ,mobil yang bias beliau pakai berpergian  boleh dipinjamkan dari Taufik Kiemas,suami Megawati.Dan ketika Gus Dur wafat, mobil tersebut dikembalikan kepada pemiliknya.
        Menurut penuturan Mba Alissa Wahid Putri sulung Gus Dur, Gus Dur  pernah mempunyai Batik yang selalu dipakainya,sampai sampai ketika batik  itu robek/rusak, oleh Gus Dur ditambal dan dikenakan lagi. Sederhana. Saking Sederhananya hidup beliau, menurut pengakuan Pa acun salah  seorang santri beliau yang telah menemani Gus Dur dari tahun 70an,ketika  Gusdur wafat, Pa Acun memeriksa kantong celana Gus Dur dan yang  ditemukan dikantong beliau hanya uang Rp.200rb. 
        Begitulah Catatan Kecil Gus Dur, sepanjang hidupnya beliau diwarnai  kesederhanaan, baik akhlak maupun segala yang melekat dalam  kesehari-hariannya.Semoga menjadi Inspirasi Bagi kita semua untuk bisa  meneladaninya.
 Sukma Adi Atmaja






2 komentar:
Sayang pimpinan Dinas Cipta Karya gak kayak GUS DUR. Menulis tentang GUS DUR adalah sangat bagus, tapi melaksanakan ajaran GUS DUR adalah SANGAT MULIA. BERSIHKAN SUNGAI !!! KOTOOOOOR......................
Semoga Dinas Cipta Karya bisa mengikuti ajaran GUS DUR. IKHLAS DAN BENCI KORUPSI...........!!!!
Posting Komentar